Mikaël Silvestre adalah seorang bek yang sangat berpengaruh selama karirnya di Manchester United. Silvestre, yang lahir pada 9 Agustus 1977 di Chambray-les-Tours, Prancis. Memulai karir profesionalnya di Stade Rennais pada tahun 1996 sebelum pindah ke Inter Milan pada tahun 1998. Pada tahun 1999, ia bergabung dengan Manchester United dengan biaya transfer sebesar £4 juta.
Selama sembilan musim di Manchester United, Silvestre tampil dalam 361 pertandingan dan mencetak 10 gol. Ia dikenal karena fleksibilitasnya, mampu bermain baik sebagai bek tengah maupun bek kiri. Silvestre memainkan peran kunci dalam kesuksesan United selama awal 2000-an, memenangkan empat gelar Premier League, satu FA Cup, satu League Cup, dan satu UEFA Champions League.
Pada awal karirnya di United, Silvestre sering ditempatkan sebagai bek kiri, tetapi ia kemudian lebih sering bermain sebagai bek tengah. Salah satu momen penting dalam karirnya adalah ketika ia membentuk kemitraan solid di jantung pertahanan bersama Rio Ferdinand, terutama setelah cedera dan performa buruk beberapa pemain belakang lainnya.
Pada tahun 2008, Silvestre pindah ke Arsenal setelah hampir satu dekade bersama United. Di Arsenal, ia bermain selama dua musim sebelum melanjutkan karirnya di Werder Bremen, Portland Timbers, dan akhirnya Chennaiyin FC di Liga Super India sebelum pensiun pada tahun 2014.
Setelah pensiun, Silvestre tetap aktif dalam dunia sepak bola dan juga menggeluti berbagai bisnis. Dia pernah menjabat sebagai direktur sepak bola di Stade Rennais dan kini menjalankan usaha rum pemenang penghargaan. Rhum St Barth, serta agen bakat olahraga. Ia juga aktif dalam kegiatan amal melalui yayasannya, Les Ecoles de l’Espoir, yang membantu anak-anak dari latar belakang kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan dan keterampilan hidup.
Baca Juga : Robin Van Persie Di Manchester United Pahlawan Dari Belanda yang Mencetak Sejarah
Silvestre mungkin tidak selalu mendapat sorotan sebesar beberapa rekan setimnya, tetapi kontribusinya bagi Manchester United tidak dapat dipandang sebelah mata. Loyalitas dan kemampuannya untuk beradaptasi dengan berbagai posisi di lini belakang membuatnya menjadi salah satu pemain penting dalam sejarah klub.