Es2alni.com – Dua gol yang di lesakkan ke gawang Malaga membuat nama Samuel Eto’o tercatat dalam buku sejarah Barcelona.
Striker asal Kamerun itu menjadi top skorer kelima sepanjang masa klub asal Catalan tersebut.
Eto’o merobek jala Malaga masing-masing di menit ke-43 dan 56. Laga di tutup dengan kemenangan spektakuler 6-0 untuk Barca.
Di beritakan Goal, dua gol itu tidak hanya menjadikannya semakin kokoh di puncak topskorer dengan 25 gol, namun juga membuat eks pemain.
Bergabung dengan Barca di tahun 2004 ini menjadi pencetak gol terbanyak urutan kelima sepanjang sejarah.
Dengan 123 gol yang di kemas di seluruh ajang, dia melewati pencapaian eks pemain Barca lainnya, Patrick Kluivert dan Carles Rexach.
Ada pun untuk posisi puncak dan runner up top skorer Azulgrana masih dipegang Cesar (235 gol) dan Ladislao Kubala (196 gol).
Hingga akhir musim, Eto’o masih punya kesempatan untuk memperbaiki catatannya.
Sebab pemain kelahiran tahun 1981 ini hanya tertinggal satu gol dari Mariano Martin di urutan keempat.
Tujuh gol dari Rivaldo yang bertengger di tempat ketiga.
Di sepanjang musim 2008/09, mantan striker Mallorca itu telah mengemas 27 gol dari 29 pertandingan yang dia lakoni di seluruh kompetisi yang di ikuti Barca.
Jumlah tersebut jelas masih bisa bertambah mengingat anak asuh Pep Guardiola itu masih berkompetisi di La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions.
Samuel Eto’o, Pemain Didikan Real Madrid yang Menjadi Legenda Barcelona
Semula, Samuel Eto’o mungkin mengira Real Madrid adalah jalan takdirnya.
Meski mendapat tawaran masuk akademi klub Ibu Kota Spanyol itu pada 1996, tetapi justru ‘jalan ninja’ si penyerang Kamerun adalah merengkuh kesuksesan bersama Barcelona.
Bersama raksasa asal Catalunya itu, Eto’o meraih berbagai trofi juara La Liga: Tiga trofi , satu Copa del Rey, dua Piala Super Spanyol, dan dua Liga Champions.
Selama membela Barcelona (2004-2009), per Transfermarkt, Eto’o total mencetak 130 gol dan 40 assist dari 199 laga lintas kompetisi. Penyerang berbahaya pada masanya.
Berbanding terbalik dengan nasibnya kala masih terikat kontrak profesional bersama Real Madrid (1997-2000). Eto’o cuma tujuh kali turun laga tanpa mencetak gol, bahkan dia lebih sering di pinjamkan sana-sini.
Salah satunya, Eto’o sempat di pinjamkan Los Blancos ke Real Mallorca.
Namun siapa sangka? Klub yang bermarkas di Palma, Pulau Belearic, itu ternyata adalah penghubung antara satu takdirnya dengan takdirnya yang lain.
Jika Eto’o mengaku tak bahagia di Madrid, lantaran merasa tak di hargai.
Maka waktu berseragam Mallorca yang dirasakannya adalah sebaliknya.
Pemain kelahiran 10 Maret 1981 itu merasa bahagia.
Awalnya Eto’o dipinjamkan ke klub berjuluk Los Bermellones pada Januari 2000.
Dia lalu resmi di lepas Madrid dan 100 persen jadi milik Real Mallorca setelah akhir musim 1999/2000.
BACA JUGA